KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

April 18, 2018 hilda 2 Comments


STRATEGI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF




1. Pengertian Komunikasi yang Efektif



Komunikasi yang efektif terjadi jika terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Ada lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu :

  • Kejelasan (clarity), bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar ucapan seperti ini : ‘Masalah ininya belum dianukan’. Akan lebih mudah dipahami maknanya bila kata ini diganti kata buku dan kata anu diganti bagi.

  • Ketepatan (accuracy), bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul akurat/tepat

  • Konteks (contex), bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.

  • Alur (flow), keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif

  • Budaya (culture), aspek ini tidak hanya menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga tata krama atau etika


2. Strategi Komunikasi yang Efektif



 Ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam menciptakan suatu komunikasi yang efektif, yaitu :

a.                   Ketahui mitra bicara (audience), kita harus cerdik dalam memilih kata-kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi atau buah pikiran kita. Bahasa yang dipakai harus sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audience kita.

b.                   Ketahui tujuan, tujuan kita berkomunikasi akan sangat menentukan cara kita menyampaikan informasi

c.                   Perhatikan konteks, pada saat berkomunikasi keadaan atau lingkungan sangat berperan dalam memperjelas informasi yang disampaikan.

d.                  Pelajari kultur, kultur atau budaya, habit atau kebiasaan orang atau masyarakat juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi.

e.                   Pahami bahasa, pahami bahasa orang lain yang menjadi mitra komunikasi sebagai bentuk penghargaan tehadap lawan bicara.


3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi yang Efektif



Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran dan hambatan dalam berkomunikasi antara lain :

a)                  Faktor Pengetahuan
Semakin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang, maka ia semakin banyak perbendaharaan kata yang dapat memberikan dorongan bagi yang bersangkutan untuk berbicara lebih lancar.

b)                  Faktor Pengalaman

Makin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, makin menyebabkan seseorang terbiasa menghadapi sesuatu. Orang yang sering menghadapi massa, sering berbicara di muka umum, akan lancar berbicara dalam keadaan apapun dan dengan siapapun.

c)                   Faktor Intelegensi

Orang yang intelegensinya rendah, biasanya kurang lancer dalam berbicara, karena kurang memiliki kekayaan perbendaharaan kata dan bahasa yang baik. Cara berbicaranya terputus-putus, bahkan antara kata yang satu dengan kata lainnya tidak/kurang adanya relevansi.

d)                  Faktor Kepribadian

Orang yang mempunyai sifat pemalu dan kurang pergaulan biasanya kurang lancar berbicara.

e)                   Faktor Biologis

Kelumpuhan organ berbicara, dapat menimbulkan kelainan-kelainan, seperti:

·           Sulit mengatakan kata desis (lipsing) karena ada kelainan pada rahang, bibir, gigi.

·           Berbicara tidak jelas (sluring), yang disebakan oleh bibir sumbing, rahang, lidah tidak aktif.

·           Berbicara ragu-ragu, gagap yang disebabkan tidak biasa berbicara dengan orang banyak, sifat pemalu.

Sebuah riset menunjukkan bahwa dalam komunikasi verbal, khususnya pada saat presentasi, keberhasilan meyampaikan informasi 55% ditentukan oleh bahasa tubuh (body language), postur, isyarat dan kontak mata – 38% ditentukan oleh nda suara dan hanya 7% saja yang ditentukan oleh kata-kata (Mechribian dan Ferris seperti dikutip oleh Endang Lestari dan MA. Mailiki). Riset lain juga menunjukkan bahwa komunikasi akan lebih efektif apabila disampaikan secara bersamaan antara bahasa lisan dengan bahasa tulisan.

Agar komunikasi non verbal dapat dibangun dengan efektif, beberapa hal di bawah ini dapat menjadi pertimbangan :
·  Cara berpakaian
Cara berpakian telah mengkomunikasikan siapa dan apa status seseorang, baik dalam pekerjaan sehari-hari maupun dalam waktu-waktu tertentu (rapat, kunjungan resmi/tidak resmi, pesta)
·                     Waktu
Dalam berkomunikasi hendaknya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
·                     Tempat
Dalam berkomunikasi hendaknya memperhitungkan tempat yang tepat untuk mencapai tujuan komunikasi kita.

Komunikasi didunia kerja yang sering dilakukan adalah komunikasi intern antara atasan dan bawahan, maupun dengan rekan sejawat.
Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia), biasanya berbentuk pertanyaan, feedback, saran/usulan. Pentingnya komunikasi ke atas :

a.                   Memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan.

b.                   Memberitahu penyelia kapan bawahan siap menerima informasi.

c.                   Mendorong keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang menganggu mereka.

d.                  Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan.

e.                   Mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahannya memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah.

f.                    Membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka.

Sedangkan komunikasi kebawah merupakan informasi mengalir dari jabatan berotoritas tinggi ke otoritas lebih rendah. Informasi dari atasan ke bawahan biasanya berupa :
a.                   Informasi tentang bagaimana melakukan pekerjaan.
b.                   Informasi tentang dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan.
c.                   Informasi tentang kebijakan dan praktik organisasi.
d.                  Informasi tentang kinerja pegawai.
e.                   Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission)



4. Ciri-ciri Komunikasi yang Efektif dan tidak Efektif


Ciri-ciri komunikasi lisan yang tidak efektif antara lain :

a.                   Tidak langsung (bertele-tele), tidak mengatakan maksud dan tujuan secara jelas

b.                   Pasif (malu-malu, tertutup)

c.                   Antagonis (marah-marah, agresif atau bernada kebencian)

d.                  Kritis (pesan atau maksud yang disampaikan tidak jelas dan memerlukan interprestasi)

e.                   Tersembunyi (maksud yang sesungguhnya tidak pernah diuangkapan secara terbuka)

f.                    Tidak secara lisan alias non verbal (pesan disampaikan melalui bahasa tubuh dan perilaku, bukan dengan kata-kata)
g.                   Satu arah (lebih banyak berbicara daripada mendengarkan)

h.                   Tidak responsif (sedikit atau tidak ada minat terhadap pandangan atau kebutuhan orang lain)

i.                     Tidak nyambung (respond an kebutuhan orang lain disalahartikan dan salah diinterprestasikan)

j.                     Tidak terus terang (perasaan, gagasan, dan keputusan diungkapan secara tidak jujur)


Ciri-ciri komunikasi yang efektif :

a.                   Langsung (to the point, tidak ragu menyampaikan pesan)

b.                   Asertif (tidak takut mengatakan apa yang ingin dikatakan apa yang yang diinginkan dan mengapa)
c.                   Congenial (ramah dan bersahabat)
d.                   Jelas (hal yang disampaikan mudah dimengerti)
e.                   Terbuka (tidak ada pesan dan makna yang tersembunyi)
f. Secara lisan (menggunakan kata-kata untuk menyampaikan gagasan dg jelas)

g.                   Dua arah (seimbang antara berbicara dengan mendengarkan)

h.                   Responsif (memperhatikan keperluan dan pandangan orang lain)


5. Kiat-kiat Komunikasi yang Efektif


a.                   Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka – Beri mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini. Ketika anda memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda.

b.                   Ajukan pertanyaan tentang minat mereka – Ajukan pertanyaan terbuka yang akan membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.

c.                   Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka – Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon lebih positif.
d.                  Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan mengapa – Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.

e.                   Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan – Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang tersebut.

f.Beri mereka kontak mata yang lama – kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami akan lebih memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.
g.                   Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin – Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan seseorang adalahdengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian yang menarik dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari kehidupan normal sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk tidak menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri anda seiring berjalannya waktu.

h.                   Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama – Gunakan kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata tersebut, anda membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di tim yang berbeda.
i. Berikan mereka senyuman terbaik anda – Ketika anda tersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.
j. Menawarkan saran yang bermanfaat – Kenalkan tempat makan yang pernah anda kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluang karir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
k.                   Beri mereka motivasi – Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.

l. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di sekitar Anda. Namun jangan juga anda terlalu berlebihan berenergik sehingga menyebabkan orang-orang tampak seperti tidak berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme mereka.

m.                 Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka – nama seseorang adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana anda mengatakannya. Hal Ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda merasakan adanya emosional yang kuat. Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding orang lain yang mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa anda lah yang paling berkesan.

n.                   Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju – Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran untuk makan dengan mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll. Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan tetap tersanjung bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang anda karena anda memiliki keberanian untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan.

 ---

2 comments:

HAMBATAN KOMUNIKASI BISNIS DAN CARA MENGATASINYA

April 11, 2018 hilda 5 Comments


HAMBATAN KOMUNIKASI BISNIS DAN CARA MENGATASINYA





1. Faktor Hambatan Komunikasi Bisnis

Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:

a)                   Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

b)                  Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata 
yang digunakannya.

TENTANG HAMBATAN SEMANTIK

c)                   Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupunkomunikan. Perbedaan latar belakang perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, juga dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan. Masalah-masalah tersebut antara lain :
·                     Masalah dalam mengembangkan pesan
·                     Masalah dalam menyampaikan pesan
·                     Masalah dalam menafsirkan pesan

2. Mengatasi Hambatan Komunikasi Bisnis



Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, atara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian. Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
·  Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati
·  Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
·  Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan

Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
·                     Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.
·                     Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .


Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :

a)                  Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.

b)                  Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.

c)                   Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.

d)                  Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.

e)                   Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memilik makna yang jelas.
f)                    Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikas ibisnis.
g)                  Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).

   3. Indikator keberhasilan komunikasi bisnis



Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik manejemen (Boove dan Thill, 2002). Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :

a)                  Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.

b)                  Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk kerja (performansi). Performance yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.

c)                   Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka pikir komunikan.

d)                  Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.Etika Profesi Dan Profesional Bekerja

e)                   Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.

f)                    Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan.


----



5 comments: