KOMUNIKASI BISNIS

Maret 28, 2018 hilda 4 Comments



KOMUNIKASI BISNIS




1.1     Pengertian komunikasi bisnis

·           Komunikasi bisnis, adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan.
·           Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
·           Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
·           Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu. paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.

1.2     Tujuan Komunikasi Bisnis



 Ada 3 tujuan utama dalam komunikasi bisnis yaitu: Memberi informasi, persuasi, dan melakukan kolaborasi dengan pelanggan. Berikut penjelasannya.

a)         Memberi Informasi (Informing)
Memberikan informasi seputar dunia bisnis terhadap pihak lain. Contoh, jika seorang pimpinan perusahaan ingin memperoleh pegawai yang diharapkan, maka ia akan memasang iklan melalui media. Dalam hal ini terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap media, oleh karena itu harus pintar-pintar memilih mana media yang paling tepat.

b)        Memberi Persuasi (Persuading)
Persuasi diberikan kepada pihak lain agar apa yang disampaikan bisa dipahami dengan benar. Hal seperti ini sering dilakukan terutama pada hubungan akan penegasan konfirmasi pesanan pelanggan, dengan tujuan supaya kedua belah pihak mendapatkan tidak ada yang dirugikan dan mendapatkan manfaatnya.

c)         Melakukan Kolaborasi (Collaborating)
Bekerja sama dengan pihak lain atau yang biasa disebut dengan kolaborasi ini memudahkan seseorang dalam melakukan kerja sama bisnis.

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi, seseorang bisa menggunakan berbagai macam media telekomunikasi seperti telepon seluler dan media sosial dll. Teknologi komunikasi sangatlah penting untuk mempererat dalam kerja sama bisnis.

1.3     Fungsi Komunikasi Bisnis



Komunikasi bisnis ini mempunyai beberapa fungsi antara lain: Informative, regulatory, persuasive, dan integrative. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan berikut.

a)         Informative
Fungsi informative ini sangat diperlukan oleh manajer maupun karyawan guna menyelesaikan tugas-tugasnya secara efisien. Informasi yang dibutuhkan mengenai:
·           Sesuatu yang ada kaitannya dengan pekerjaan seperti: Tujuan perusahaan, prosedur, aturan-aturan yang berlaku dll.
·           Keberhasilan yang dicapai oleh perusahaan seperti: Standar kerja dan laba.
·           Sosio emotional perusahaan secara keseluruhan.

b)        Regulatory
Komunikasi dalam berbisnis juga berfungsi sebagai pengendali dan pengatur perusahaan. Komunikasi tersebut berupa perintah dan laporan.

c)         Persuasive
Fungsi ini tercermin dalam interaksi antar karyawan, di mana seorang karyawan berupaya agar orang yang diajak berkomunikasi menerima ide dan jalan pikirannya.

d)        Integrative
Integratif berfungsi menjadikan organisasi atau perusahaan dapat beroperasi secara utuh dan terpadu, termasuk di dalamnya fungsi koordinasi dan penjadwalan aktivitas, penetapan saluran informasi dan otoritas, serta menarik dan melatih para karyawan.



1.4  Komunikasi bisnis dan E-Commerce.



Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media elektronik yang popular digunakan saat ini adalah internet. Perkembangan teknologi di masa mendatang, memberikan kemungkinan yang terbuka untuk penggunaan media lain selain internet. Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/ perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik serta perdagangan barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan (pelanggan), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :

a)        Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

b)        Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

c)         Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti memberikan keuntungan, antara lain :
·           untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet;
·           harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;
·           internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta
·           pembelian melalui internet selalu akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
1.         Transaksi tanpa batas : Sebelum era internet, batas-batas geografi seringkali menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international, sehingga hanya perusahaan atau individu yang bermodal besar saja yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini, dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional, cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa dibatas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut serta melakukan transaksi secara on line.

2.         Transaksi anonim: Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia layanan sistem pembayaran yang ditentukan, pada umumnya dengan kartu kredit.

3.         Produk Digital dan Non Digital : Produk-produk digital seperti software computer, musik dan produk lain yang bersifat digital, dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan lainnya.

4.         Produk barang tak berwujud; Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce menawarkan barang tak berwujud (intangible) seperti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet. Implementasi e-commerce pada dunia industri, semakin lama semakin luas tidak hanya memberikan kemudahan dalam bisnis, tetapi juga mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global. Perkembangan teknologi tidak hanya mendukung kelancaran dan keberlangsungan suatu aktivitas bisnis, namun juga menciptakan industri baru dalam komunikasi bisnis.

Penerapan e-commerce, telah menciptakan suatu komunitas tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (electronic business community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi dan berkoor-dinasi secara intensif dengan memanfaatkan media dan infrastruktur telekomuni-kasi serta teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya seharai-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan be-ragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Dengan perkemban-gan teknologi e-commerce, maka transaksi tadi dapat dengan mudah dilakukan, sekalipun kedua pihak yang bertransaksi berada pada sisi geografis yang berbeda. Banyak orang mengasumsikan, bahwa e-commerce dan e-bisnis adalah sama. Isti-lah e-commerce dan e-bisnis terdengar hampir sama, tapi secara teknis sebenarnya keduanya berbeda. E-commerce memiliki pengertian yang lebih sempit dibanding-kan e-bisnis, dimana e-commerce adalah sub perangkat atau bagian dari e-bisnis. E-bisnis memiliki makna yang lebih luas dan menunjuk kepada penggunaan te-knologi untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil atau dampak besar kepa-da bisnis secara keseluruhan.
Istilah e-bisnis mengcover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan para klien atau nasabah secara e-mail, Pemasaran dilakukan melalui internet, menjual produk atau jasa melalui internet untuk promosi produk dan jasa, dan sebagainya. Sedangkan E-commerce mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja on line, seperti belanja produk atau jasa melalui internet. Sampel lainnya adalah ketika individu atau perusahaan membayar  sejumlah uang melalui internet.
Di era e-bisnis, berbagai aktivitas, mulai dari sekedar pembicaraan tekstual sam-pai dengan transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan. Dalam situasi seperti ini, peluang untuk ber-bagai kesempatan menjalin relasi bisnis, persahabatan ataupun lainnya terbuka lebar. Di Indonesia, internet belum terlalu popular digunakan menjadi media interaktif bisnis, bukan hanya karena minimnya penetrasi infrastruktur internet ke lapisan masyarakat, tetapi juga masih banyak pelaku usaha yang belum memahami bagai-mana mengkomunikasikan bisnis melalui jaringan teknologi mutakhir ini. Hampir semua calon konsumen di Indonesia masih memiliki keragu-raguan (skeptis) untuk melakukan transaksi di jaringan toko maya ini, yang antara lain disebabkan oleh :

·           Masalah Kepercayaan; Mayoritas konsumen di Indonesia masih belum mempercayai kebenaran sistem penjualan on line, karena takut tertipu disamping tidak melihat langsung produk yang ditawarkan.
·           Masalah Pembayaran; mayoritas konsumen meragukan keamanan cara pembayaran yang dilakukannya melalui internet.
·           Masalah Info produk; Keraguan ini timbul, karena calon konsumen tidak bisa melihat langsung barang yang dijual, sehingga selain tidak yakin dengan kualitas produk yang ditawarkan juga meragukan kebenarannya.
·           Mayoritas konsumen di Indonesia masih merasa lebih aman serta nyaman dalam bertransaksi yang dilakukan dengan cara interaksi dua arah secara langsung.

Bisnis di dalam era globalisasi akan diselenggarakan dalam dukungan penuh suatu kerja tim yang memiliki kemampuan untuk memadukan :
·           Keuletan bernegosiasi dengan wawasan (vision)
·           Kesabaran dan keuletan hati (tenacity)
·           Fleksibilitas dengan fokus.

Bisnis dalam era globalisasi dilakukan dengan melintasi jarak, keanekaragaman lingkungan dan waktu secara cepat dan mudah. Untuk dapat bersaing dan berhasil dalam lingkungan global yang dinamis, haruslah dibekali dengan kesungguhan, kemampuan dan inovasi serta selalu siap dan waspada dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat.


---

4 comments:

KOMUNIKASI DAN RUANG LINGKUP KOMUNIKASI

Maret 26, 2018 hilda 0 Comments



KOMUNIKASI DAN RUANG LINGKUP KOMUNIKASI



1.             Pengertian Dan Ruang Lingkup Komunikasi


Secara Umum

1.1         Arti Komunikasi
Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi, antara lain :
·     Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
·     Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
·     Komunikasi adalah sesuatu hal dasar yang selalu dibutuhkan dan dilakukan oleh setiap insan manusia, karena berkomunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia untuk memperoleh kesepakatan dan kesepahaman yang dibangun untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal diantara kedua nya. Untuk mencapai usaha dalam berkomunikasi secara efektif, maka sebaiknya kita harus mengetahui sejumlah pemahaman dan persoalan yang terjadi dalam proses berkomunikasi itu sendiri.


1.2   Tujuan Komunikasi




a)             Mengenal diri
Menemukan salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antar pribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa “normal.”

b)       Untuk berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.

c)        Untuk meyakinkan
Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antar pribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan antar pribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya.

d)     Untuk bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.


1.3         Macam - Macam Komunikasi


  Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :

a)      Komunikasi Lisan
·      Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang.
·      Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.

b)      Tertulis
·      Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat kompleks
·      Gambar dan foto karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.


Menurut Kelangsungannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :

a)    Komunikasi Langsung
Proses komunikasi dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
b)   Komunikas Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.

Komunikasi menurut prilaku dapat dibedakan  menjadi :

a)    Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
b)   Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.
c)    Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.

Menurut Ruang Lingkupnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :

a)      Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja. Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
·      Komunikasi vertikal yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.
·      Komunikasi horizontal yang organisasi / kantor diantara kedudukan sejajar
·      Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.

b)      Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
·                 Ekspose, pameran, promosi dan sebagainya
·                 Konperensi pers
·                 Siaran televisi, radio dan sebagainya
·                 Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat dan sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

Komunikasi menurut Aliran Informasi dapat dibedakan menjadi :
a.    Komunikasi satu arah ( simplex ), komunikasi yang berlangsung satu pihak saja ( one way Communication ).
b.    Komunikasi dua arah Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ).
c.    Komunikasi ke atas, komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
d.   Komunikasi ke bawah, komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
e.    Komunikasi kesamping, komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.


1.4   Unsur-unsur Komunikasi


Untuk itu dalam proses komunikasi perlu memperhatikan unsur-unsur yang mutlak harus dipenuhi. Apabila salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi.Komunikasi meliputi 6 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :
·           Komunikator = who [communicator, source, sender]
·           Pesan = says what [message]
·           Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
·           Konteks = in what contexs
·           Media = in which channel [channel, media]
·           Efek [effect, impact, influence]

a)      Komunikator/Sender
Komunikator/sender/pengirim adalah orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. Tanggung jawab dari seorang Komunikator/ sender/pengirim adalah:
·      Mengirim pesan dengan jelas
·      Memilih channel/saluran/media yang cocok untuk mengirim pesan
·      Meminta kejelasan bahwa pesan telah diterima dengan baik
Untuk itu komunikator dalam menyampaikan pesan/informasi/berita harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan, dan bagaimana cara menyampaikannya.

b)      Pesan/Messege
Pesan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berupa gagasan, pendapat, informasi, atau instruksi yang disampaikan komunikator kepada orang lain atau dari satu lembaga ke lembaga lain, dari satu orang ke lembaga lain.

c)      Komunikan/Receiver
Komunikan/penerima adalah partner/rekan dari komunikator dalam bentuk komunikasi. Tanggung jawab penerima pesan adalah:
·      Berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti dengan baik dan benar akan pesan yang diterima
·      Memberikan umpan balik (feedback) pada pengirim untuk memastikan pembicara/pengirim bahwa pesan yang telah diterima dan dimengerti.

d)     Konteks
Konteks komunikasi banyak dipengaruhi faktor psikologis dan fisikal, banyak konteks komunikasi yang sengaja dibuat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi bisnis. Variabel konteks sangat penting dalam kegiatan dan proses komunikasi bisnis, karena konteks sangat mempengaruhi keberhasilan komunikasi.

e)      Saluran/Media/Channel
Media adalah saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan pesan. Media ini dapat berupa telepon, faximile, surat, internet, e-mail dan lain sebagainya.

f)       Efek/Respon/Tanggapan
Digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan atau proses komunikasi. Variabel efek ini tidak selalu langsung terjadi atau dilihat hasilnya, tetapi terkadang tertunda dan membutuhkan waktu yang sulit dibatasi. Oleh karena itu, anda tidak usah terburu-buru untuk mengevaluasi bahwa komunikasi yang anda lakukan tidak berhasil atau belum berhasil.



1.5   Bentuk-bentuk Komunikasi



a)           Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience. Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
·  Berbicara dan Menulis
   Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan
·  Mendengarkan dan Membaca
   Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).

b)            Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.  Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan, yaitu:

·           Menyediakan dan memberikan informasi Mangatur alur suatu percakapan
·           Mengekspresikan emosi
·           Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
·           Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
·           Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah


1.6   Proses Komunikasi

Menurut Courtland L Bovee dan Jhon V. Thilt dalam Business Communication Today, proses komunikasi ( Comunication Process ) terdiri atas enam tahap, yaitu
1.    Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
2.    Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
3.    Pengirim menyampaikan pesan.
4.    Penerima menerima pesan
5.    Penerima menafsirkan pesan
6.    Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim

Dalam proses komunikasi sebelum mengirimkan pesan, komunikator akan terlebih dahulu mengemasnya dalam bentuk yang dianggap sesuai dan dapat diterima serta dimengerti oleh komunikan. Pengemasan pesan ini dinamakan encoding. Encoding secara harfiah berarti memasukkan dalam kode. Dengan encoding itu komunikator memasukkan atau mengungkapkan perasaannya ke dalam kode atau lambang dalam bentuk kata-kata atau non kata, seperti raut wajah, atau gerak-gerik. Setelah pesan sampai pada komunikan, bila ada feedback, maka komunikan akan bertindak sebagai komunikator, yaitu memasukkan kode yang disebut decoding untuk disampaikan kembali kepada komunikator. Proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut :


---



0 comments: