KOMUNIKASI BISNIS
KOMUNIKASI BISNIS
1.1
Pengertian komunikasi bisnis
·
Komunikasi
bisnis, adalah setiap
komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu
gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk
menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan.
·
Komunikasi
bisnis adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam
bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
·
Komunikasi
bisnis adalah proses
pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi
produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi
bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah
Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
·
Komunikasi
bisnis adalah proses
pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi
produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi
bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah
Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu. paham atau keyakinan atau melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi
bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya.
Komunikasi antar pribadi ( interpersonal
communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam
kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk komunikasi yang
dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing memiliki budaya
yang berbeda.
1.2
Tujuan Komunikasi Bisnis
a)
Memberi
Informasi (Informing)
Memberikan informasi seputar dunia bisnis
terhadap pihak lain. Contoh, jika seorang pimpinan perusahaan ingin memperoleh
pegawai yang diharapkan, maka ia akan memasang iklan melalui media. Dalam hal ini terdapat kelebihan dan
kekurangan pada setiap media, oleh karena itu harus pintar-pintar memilih mana
media yang paling tepat.
b)
Memberi
Persuasi (Persuading)
Persuasi diberikan kepada pihak lain agar apa
yang disampaikan bisa dipahami dengan benar. Hal seperti ini sering dilakukan
terutama pada hubungan akan penegasan konfirmasi pesanan pelanggan, dengan
tujuan supaya kedua belah pihak mendapatkan tidak ada yang dirugikan dan
mendapatkan manfaatnya.
c)
Melakukan
Kolaborasi (Collaborating)
Bekerja sama dengan pihak lain atau yang
biasa disebut dengan kolaborasi ini memudahkan seseorang dalam melakukan kerja
sama bisnis.
Seiring
dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi, seseorang bisa menggunakan
berbagai macam media telekomunikasi seperti telepon seluler dan media sosial
dll. Teknologi komunikasi sangatlah penting untuk mempererat dalam kerja sama
bisnis.
1.3 Fungsi Komunikasi Bisnis
Komunikasi
bisnis ini mempunyai beberapa fungsi antara lain: Informative, regulatory,
persuasive, dan integrative. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan berikut.
a)
Informative
Fungsi informative ini sangat diperlukan oleh
manajer maupun karyawan guna menyelesaikan tugas-tugasnya secara efisien.
Informasi yang dibutuhkan mengenai:
·
Sesuatu yang
ada kaitannya dengan pekerjaan seperti: Tujuan perusahaan, prosedur,
aturan-aturan yang berlaku dll.
·
Keberhasilan
yang dicapai oleh perusahaan seperti: Standar kerja dan laba.
·
Sosio emotional
perusahaan secara keseluruhan.
b)
Regulatory
Komunikasi dalam berbisnis juga berfungsi
sebagai pengendali dan pengatur perusahaan. Komunikasi tersebut berupa perintah
dan laporan.
c)
Persuasive
Fungsi ini tercermin dalam interaksi antar
karyawan, di mana seorang karyawan berupaya agar orang yang diajak
berkomunikasi menerima ide dan jalan pikirannya.
d)
Integrative
Integratif berfungsi menjadikan organisasi
atau perusahaan dapat beroperasi secara utuh dan terpadu, termasuk di dalamnya
fungsi koordinasi dan penjadwalan aktivitas, penetapan saluran informasi dan
otoritas, serta menarik dan melatih para karyawan.
1.4 Komunikasi bisnis dan E-Commerce.
Perdagangan
sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya.
Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk
berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan
penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan
barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media elektronik yang
popular digunakan saat ini adalah internet. Perkembangan teknologi di masa
mendatang, memberikan kemungkinan yang terbuka untuk penggunaan media lain
selain internet. Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan
perdagangan/ perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public
network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan perusahaan,
konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik serta perdagangan
barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. E-commerce
digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan (pelanggan), atau antara
perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Sistem
E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
a)
Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi
untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga
pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam
pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang
menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar
informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs
bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi
penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang
ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
b)
Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi
regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi
komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge
Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard
yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer
lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya,
biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan transaksi
bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean
transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat
berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang
lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan,
kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari
manusia. Keuntungan menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat,
mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan pengiriman faktur yang cepat
dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
c)
Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang
berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan
dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet,
antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui
pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan
internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti memberikan
keuntungan, antara lain :
·
untuk beberapa
produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet;
·
harga lebih
murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan
dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;
·
internet
merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga
yang relatif lebih murah; serta
·
pembelian
melalui internet selalu akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai
di tempat pemesan.
Berbeda
dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa
karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
1.
Transaksi tanpa batas : Sebelum era internet, batas-batas
geografi seringkali menjadi
penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international, sehingga
hanya perusahaan atau individu yang bermodal besar saja yang dapat memasarkan
produknya ke luar negeri. Dewasa ini, dengan internet pengusaha kecil dan
menengah dapat memasarkan produknya secara internasional, cukup dengan membuat
situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa dibatas
waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses
situs tersebut serta melakukan transaksi secara on line.
2.
Transaksi anonim: Para penjual dan pembeli dalam
transaksi melalui internet tidak
harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari
pembeli sepanjang pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia layanan sistem
pembayaran yang ditentukan, pada umumnya dengan kartu kredit.
3.
Produk Digital dan Non Digital : Produk-produk digital seperti
software computer, musik dan produk
lain yang bersifat digital, dapat dipasarkan melalui internet dengan cara
mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan
melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan lainnya.
4.
Produk barang tak berwujud; Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce menawarkan barang
tak berwujud (intangible) seperti data, software dan ide-ide yang dijual
melalui internet. Implementasi e-commerce pada dunia industri, semakin lama
semakin luas tidak hanya memberikan kemudahan dalam bisnis, tetapi juga
mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global. Perkembangan
teknologi tidak hanya mendukung kelancaran dan keberlangsungan suatu aktivitas
bisnis, namun juga menciptakan industri baru dalam komunikasi bisnis.
Penerapan
e-commerce, telah menciptakan suatu komunitas tersendiri yang dinamakan
Komunitas Bisnis Elektronik (electronic business community). Komunitas ini
memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi dan
berkoor-dinasi secara intensif dengan memanfaatkan media dan infrastruktur
telekomuni-kasi serta teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya
seharai-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara
berbagai pihak dengan be-ragam kepentingan secara natural telah membentuk
sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran
(supply). Dengan perkemban-gan teknologi e-commerce, maka transaksi tadi dapat
dengan mudah dilakukan, sekalipun kedua pihak yang bertransaksi berada pada
sisi geografis yang berbeda. Banyak orang mengasumsikan, bahwa e-commerce dan
e-bisnis adalah sama. Isti-lah e-commerce dan e-bisnis terdengar hampir sama,
tapi secara teknis sebenarnya keduanya berbeda. E-commerce memiliki pengertian
yang lebih sempit dibanding-kan e-bisnis, dimana e-commerce adalah sub
perangkat atau bagian dari e-bisnis. E-bisnis memiliki makna yang lebih luas
dan menunjuk kepada penggunaan te-knologi untuk menjalankan bisnis yang
memberikan hasil atau dampak besar kepa-da bisnis secara keseluruhan.
Istilah
e-bisnis mengcover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau
individu berkomunikasi dengan para klien atau nasabah secara e-mail, Pemasaran
dilakukan melalui internet, menjual produk atau jasa melalui internet untuk
promosi produk dan jasa, dan sebagainya. Sedangkan E-commerce mengacu kepada
penggunaan internet untuk belanja on line, seperti belanja produk atau jasa
melalui internet. Sampel lainnya adalah ketika individu atau perusahaan
membayar sejumlah uang melalui internet.
Di era
e-bisnis, berbagai aktivitas, mulai dari sekedar pembicaraan tekstual sam-pai
dengan transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona
waktu yang hampir pada saat yang bersamaan. Dalam situasi seperti ini, peluang
untuk ber-bagai kesempatan menjalin relasi bisnis, persahabatan ataupun lainnya
terbuka lebar. Di Indonesia, internet belum terlalu popular digunakan menjadi
media interaktif bisnis, bukan hanya karena minimnya penetrasi infrastruktur
internet ke lapisan masyarakat, tetapi juga masih banyak pelaku usaha yang
belum memahami bagai-mana mengkomunikasikan bisnis melalui jaringan teknologi
mutakhir ini. Hampir semua calon konsumen di Indonesia masih memiliki
keragu-raguan (skeptis) untuk melakukan transaksi di jaringan toko maya ini,
yang antara lain disebabkan oleh :
·
Masalah Kepercayaan; Mayoritas konsumen di Indonesia masih
belum mempercayai kebenaran sistem
penjualan on line, karena takut tertipu disamping tidak melihat langsung produk
yang ditawarkan.
·
Masalah Pembayaran; mayoritas konsumen meragukan keamanan cara pembayaran yang dilakukannya
melalui internet.
·
Masalah Info produk; Keraguan ini timbul, karena calon
konsumen tidak bisa melihat langsung
barang yang dijual, sehingga selain tidak yakin dengan kualitas produk yang
ditawarkan juga meragukan kebenarannya.
·
Mayoritas
konsumen di Indonesia masih merasa lebih aman serta nyaman dalam bertransaksi
yang dilakukan dengan cara interaksi dua arah secara langsung.
Bisnis
di dalam era globalisasi akan diselenggarakan dalam dukungan penuh suatu kerja
tim yang memiliki kemampuan untuk memadukan :
·
Keuletan
bernegosiasi dengan wawasan (vision)
·
Kesabaran dan
keuletan hati (tenacity)
·
Fleksibilitas
dengan fokus.
Bisnis
dalam era globalisasi dilakukan dengan melintasi jarak, keanekaragaman
lingkungan dan waktu secara cepat dan mudah. Untuk dapat bersaing dan berhasil
dalam lingkungan global yang dinamis, haruslah dibekali dengan kesungguhan,
kemampuan dan inovasi serta selalu siap dan waspada dalam menghadapi perubahan
lingkungan bisnis yang cepat.
---
4 comments: