KOMUNIKASI DAN RUANG LINGKUP KOMUNIKASI

Maret 26, 2018 hilda 0 Comments



KOMUNIKASI DAN RUANG LINGKUP KOMUNIKASI



1.             Pengertian Dan Ruang Lingkup Komunikasi


Secara Umum

1.1         Arti Komunikasi
Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi, antara lain :
·     Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
·     Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
·     Komunikasi adalah sesuatu hal dasar yang selalu dibutuhkan dan dilakukan oleh setiap insan manusia, karena berkomunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia untuk memperoleh kesepakatan dan kesepahaman yang dibangun untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal diantara kedua nya. Untuk mencapai usaha dalam berkomunikasi secara efektif, maka sebaiknya kita harus mengetahui sejumlah pemahaman dan persoalan yang terjadi dalam proses berkomunikasi itu sendiri.


1.2   Tujuan Komunikasi




a)             Mengenal diri
Menemukan salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antar pribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa “normal.”

b)       Untuk berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.

c)        Untuk meyakinkan
Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antar pribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan antar pribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya.

d)     Untuk bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.


1.3         Macam - Macam Komunikasi


  Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :

a)      Komunikasi Lisan
·      Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang.
·      Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.

b)      Tertulis
·      Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat kompleks
·      Gambar dan foto karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.


Menurut Kelangsungannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :

a)    Komunikasi Langsung
Proses komunikasi dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
b)   Komunikas Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.

Komunikasi menurut prilaku dapat dibedakan  menjadi :

a)    Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
b)   Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.
c)    Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.

Menurut Ruang Lingkupnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :

a)      Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja. Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
·      Komunikasi vertikal yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.
·      Komunikasi horizontal yang organisasi / kantor diantara kedudukan sejajar
·      Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.

b)      Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
·                 Ekspose, pameran, promosi dan sebagainya
·                 Konperensi pers
·                 Siaran televisi, radio dan sebagainya
·                 Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat dan sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

Komunikasi menurut Aliran Informasi dapat dibedakan menjadi :
a.    Komunikasi satu arah ( simplex ), komunikasi yang berlangsung satu pihak saja ( one way Communication ).
b.    Komunikasi dua arah Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ).
c.    Komunikasi ke atas, komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
d.   Komunikasi ke bawah, komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
e.    Komunikasi kesamping, komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.


1.4   Unsur-unsur Komunikasi


Untuk itu dalam proses komunikasi perlu memperhatikan unsur-unsur yang mutlak harus dipenuhi. Apabila salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi.Komunikasi meliputi 6 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :
·           Komunikator = who [communicator, source, sender]
·           Pesan = says what [message]
·           Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
·           Konteks = in what contexs
·           Media = in which channel [channel, media]
·           Efek [effect, impact, influence]

a)      Komunikator/Sender
Komunikator/sender/pengirim adalah orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. Tanggung jawab dari seorang Komunikator/ sender/pengirim adalah:
·      Mengirim pesan dengan jelas
·      Memilih channel/saluran/media yang cocok untuk mengirim pesan
·      Meminta kejelasan bahwa pesan telah diterima dengan baik
Untuk itu komunikator dalam menyampaikan pesan/informasi/berita harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan, dan bagaimana cara menyampaikannya.

b)      Pesan/Messege
Pesan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berupa gagasan, pendapat, informasi, atau instruksi yang disampaikan komunikator kepada orang lain atau dari satu lembaga ke lembaga lain, dari satu orang ke lembaga lain.

c)      Komunikan/Receiver
Komunikan/penerima adalah partner/rekan dari komunikator dalam bentuk komunikasi. Tanggung jawab penerima pesan adalah:
·      Berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti dengan baik dan benar akan pesan yang diterima
·      Memberikan umpan balik (feedback) pada pengirim untuk memastikan pembicara/pengirim bahwa pesan yang telah diterima dan dimengerti.

d)     Konteks
Konteks komunikasi banyak dipengaruhi faktor psikologis dan fisikal, banyak konteks komunikasi yang sengaja dibuat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi bisnis. Variabel konteks sangat penting dalam kegiatan dan proses komunikasi bisnis, karena konteks sangat mempengaruhi keberhasilan komunikasi.

e)      Saluran/Media/Channel
Media adalah saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan pesan. Media ini dapat berupa telepon, faximile, surat, internet, e-mail dan lain sebagainya.

f)       Efek/Respon/Tanggapan
Digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan atau proses komunikasi. Variabel efek ini tidak selalu langsung terjadi atau dilihat hasilnya, tetapi terkadang tertunda dan membutuhkan waktu yang sulit dibatasi. Oleh karena itu, anda tidak usah terburu-buru untuk mengevaluasi bahwa komunikasi yang anda lakukan tidak berhasil atau belum berhasil.



1.5   Bentuk-bentuk Komunikasi



a)           Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience. Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
·  Berbicara dan Menulis
   Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan
·  Mendengarkan dan Membaca
   Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).

b)            Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.  Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan, yaitu:

·           Menyediakan dan memberikan informasi Mangatur alur suatu percakapan
·           Mengekspresikan emosi
·           Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
·           Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
·           Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah


1.6   Proses Komunikasi

Menurut Courtland L Bovee dan Jhon V. Thilt dalam Business Communication Today, proses komunikasi ( Comunication Process ) terdiri atas enam tahap, yaitu
1.    Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
2.    Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
3.    Pengirim menyampaikan pesan.
4.    Penerima menerima pesan
5.    Penerima menafsirkan pesan
6.    Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim

Dalam proses komunikasi sebelum mengirimkan pesan, komunikator akan terlebih dahulu mengemasnya dalam bentuk yang dianggap sesuai dan dapat diterima serta dimengerti oleh komunikan. Pengemasan pesan ini dinamakan encoding. Encoding secara harfiah berarti memasukkan dalam kode. Dengan encoding itu komunikator memasukkan atau mengungkapkan perasaannya ke dalam kode atau lambang dalam bentuk kata-kata atau non kata, seperti raut wajah, atau gerak-gerik. Setelah pesan sampai pada komunikan, bila ada feedback, maka komunikan akan bertindak sebagai komunikator, yaitu memasukkan kode yang disebut decoding untuk disampaikan kembali kepada komunikator. Proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut :


---



0 comments: